Kenapa Kiblat Dipindahkan? Kisah di Balik Perintah Allah SWT
Daftar isi:
- Kiblat Sebelum Dipindahkan: Mengapa Masjid Al-Aqsa?
- Perintah Allah untuk Memindahkan Kiblat
- Hikmah di Balik Perubahan Kiblat
- Makna Perubahan Kiblat dalam Konteks Haji & Umroh
- FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sahabat Asiatour.
Antum pernah bertanya-tanya, mengapa dahulu umat Islam shalat menghadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, tetapi kini menghadap Ka'bah di Makkah? Apakah ini hanya perubahan arah biasa, atau ada hikmah besar di baliknya?
Perubahan kiblat merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan ketaatan umat Muslim kepada perintah Allah SWT. Mari kita bahas lebih dalam mengenai sejarah, sebab, dan hikmah dari pemindahan kiblat ini.
Kiblat Sebelum Dipindahkan: Mengapa Masjid Al-Aqsa?
Pada masa awal Islam, Rasulullah SAW dan para sahabat shalat menghadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Ini bukan tanpa alasan, karena Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci dalam Islam yang juga menjadi kiblat bagi para Nabi terdahulu, seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Namun, di Madinah, kaum Yahudi sering mengejek Rasulullah SAW dan para sahabat karena memiliki kiblat yang sama dengan mereka. Mereka menganggap bahwa Islam masih mengikuti ajaran mereka dan bukan sebagai agama yang mandiri.
Rasulullah SAW sering berdoa kepada Allah agar kiblat dipindahkan ke Ka'bah di Makkah, rumah ibadah pertama yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Perintah Allah untuk Memindahkan Kiblat
Turunnya Wahyu dalam Surah Al-Baqarah Ayat 144
Permohonan Rasulullah SAW akhirnya dijawab oleh Allah SWT dengan turunnya Surah Al-Baqarah ayat 144:
"Sungguh Kami melihat wajahmu menengadah ke langit, maka Kami akan palingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram..." (QS. Al-Baqarah: 144)
Ayat ini menjadi perintah langsung dari Allah SWT untuk mengubah arah kiblat dari Masjid Al-Aqsa ke Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah.
Peristiwa di Masjid Qiblatain
Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAW sedang melaksanakan shalat bersama para sahabat. Tanpa ragu, beliau langsung mengubah arah menghadap Ka'bah, dan para sahabat pun segera mengikuti.
Peristiwa ini terjadi di Masjid Qiblatain, yang hingga kini dikenal sebagai "Masjid Dua Kiblat" sebagai saksi sejarah perubahan arah kiblat umat Islam.
Diriwayatkan dalam Hadits dari Al-Bara' bin 'Azib:
"Kami shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan, kemudian kiblat dipindahkan ke Ka'bah." (HR. Bukhari No. 4486, Muslim No. 526)
Hikmah di Balik Perubahan Kiblat
1. Menegaskan Identitas Islam yang Mandiri
Perubahan kiblat menegaskan bahwa Islam adalah agama yang mandiri, bukan sekadar lanjutan dari ajaran sebelumnya. Ini membuktikan bahwa ajaran Islam telah disempurnakan oleh Allah SWT.
2. Ketaatan Mutlak kepada Allah SWT
Perubahan kiblat terjadi secara tiba-tiba di tengah shalat. Tanpa ragu, para sahabat langsung mengubah arah kiblat sesuai perintah Allah. Ini menjadi bukti bahwa ketaatan kepada Allah adalah yang utama.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya seorang Muslim yang paling baik Islamnya adalah yang paling baik dalam ketaatannya kepada Allah." (HR. Muslim No. 38)
3. Keutamaan Ka'bah sebagai Rumah Ibadah Pertama
Ka'bah adalah rumah ibadah pertama yang dibangun di bumi, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat ibadah) manusia ialah (Baitullah) yang berada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." (QS. Ali Imran: 96)
Makna Perubahan Kiblat dalam Konteks Haji & Umroh
Perubahan kiblat semakin menegaskan Ka'bah sebagai pusat ibadah umat Islam. Setiap Muslim yang melaksanakan Haji dan Umroh akan melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah sebagai bagian dari ibadah mereka.
Untuk memahami lebih lanjut tentang Tata Cara Tawaf Wada dalam Umroh, antum bisa membaca panduan lengkapnya di sini.
Selain itu, ada berbagai jenis umroh yang bisa antum pilih sesuai kebutuhan. Informasi lebih lanjut bisa antum baca di Macam-Macam Umroh.
Perubahan kiblat adalah salah satu peristiwa penting dalam Islam yang bukan hanya soal perubahan arah shalat, tetapi juga ketaatan, identitas, dan keutamaan Ka'bah sebagai pusat ibadah umat Muslim.
Sahabat Asiatour, jika antum ingin merasakan keberkahan langsung di depan Ka'bah, saatnya mempersiapkan perjalanan Haji dan Umroh.
Daftar sekarang melalui WhatsApp Asiatour untuk mendapatkan informasi lengkap!
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Mengapa awalnya umat Islam menghadap Masjid Al-Aqsa?
Karena Masjid Al-Aqsa adalah tempat ibadah yang disucikan oleh para Nabi terdahulu, dan awalnya umat Islam mengikuti tradisi tersebut sebelum turun perintah Allah untuk berpindah kiblat.
2. Kapan tepatnya perubahan kiblat terjadi?
Perubahan kiblat terjadi pada tahun kedua Hijriah, sekitar 16-17 bulan setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
3. Apakah perubahan kiblat ada hubungannya dengan kaum Yahudi?
Ya, salah satu faktornya adalah ejekan kaum Yahudi yang menganggap Islam masih bergantung pada tradisi mereka. Namun, alasan utama perubahan kiblat adalah perintah langsung dari Allah SWT.
4. Apa kaitannya perubahan kiblat dengan Haji dan Umroh?
Haji dan Umroh adalah ibadah yang dilakukan dengan menghadap Ka'bah, termasuk tawaf yang mengelilinginya. Oleh karena itu, perubahan kiblat menjadi sangat relevan bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah di Masjidil Haram.

Asiatour
PT ASIA UTAMA WISATA memberikan layanan perjalanan wisata sejak tahun 2001, terakreditasi A dan resmi terdaftar sebagai Penyelenggara Haji Plus dan Umrah di Kementerian Agama RI.